Ahli Zikir
KH Abdullah Gymnastiar
Seorang hamba ahli zikir bertumpu pada keyakinan yang benar, mendalam, dan mantap kepada Allah SWT sehingga ia senantiasa menjadikan Allah sebagai tumpuan harapan, kerinduan, pertolongan, dan tujuan dari setiap aktivitas dan amal-ibadahnya. Apa pun yang terjadi baginya sama sekali tidak akan mengurangi keyakinannya pada Allah dan bahkan ia akan selalu ridha akan ketentuan-Nya.Seorang hamba ahli zikir akan tercermin pula dari ibadah kesehariannya yang dilakukan secara benar, sungguh-sungguh, dan istiqomah.
Berikut ini adalah penjelasan lebih detail dari sebagian tanda-tanda sebagai perwujudan dari seorang hamba ahli zikir yang benar.
a. Ikhlas
Ciri utama dari seorang hamba ahli zikir adalah sangat menjaga keikhlasan dari amalnya, buah dari tingkat keyakinan yang begitu mendalam kepada Allah. Ia yakin bahwa Allah-lah yang menciptakan dirinya, dan hanya Allah-lah yang menguasai segala-galanya temasuk dirinya, masa depannya, hidup dan matinya. Sehingga tujuan hidupnya sangat jelas dan pasti, yaitu menjadikan seluruh aktivitas hidupnya semata-mata sebagai pengabdian kepada Allah SWT. Semuanya dilakukan dalam rangka mengejar kasih sayang, keridhaan, dan indahnya bertatapan dengan Dzat Yang Mahadirindukan, yaitu Allah Azza wa Jalla.
Sungguh bagi pribadi seorang hamba ahli zikir akan memancarkan cahaya keikhlasan dari setiap tindakan yang dilakukannya, sangat jauh dari sifat pamrih, rekayasa, popularitas, serta menjaga diri dari sifat tamak akan kedudukan, jabatan, pujian, penghargaan, dan kerinduan balas budi. Kepuasan yang tertanam jauh di lubuk hatinya hanyalah jika amalnya diterima oleh Allah, sehingga baginya cukuplah pandangan dan balasan dari Allah saja
b. Zuhud
Karena sangat yakin akan kebesaran dan keagungan Allah, dan sangat sadar akan kecil dan sangat tiada artinya dunia ini bagi Allah SWT, maka bagi seorang hamba ahli zikir walaupun kesehariannya lekat dengan kesibukan dan gelimang duniawi namun ternyata keadaan duniawinya sangat bersahaja. Sama sekali tidak ada kebanggaan dan cinta terhadap materi, tidak tamak, tidak serakah dan sangat jauh dari bermegah-megahan, atau bahkan bergelimang menikmati kemegahan. Setiap harta duniawi yang dicari dan yang telah dimilikinya selalu diperhitungkan dengan baik agar dapat dipertanggung-jawabkan di hadapan Allah, serta dapat memberi manfaat yang besar bagi dunia dan akhirat dirinya dan juga orang lain.
Seorang hamba ahli zikir bertumpu pada keyakinan yang benar, mendalam, dan mantap kepada Allah SWT sehingga ia senantiasa menjadikan Allah sebagai tumpuan harapan, kerinduan, pertolongan, dan tujuan dari setiap aktivitas dan amal-ibadahnya. Apa pun yang terjadi baginya sama sekali tidak akan mengurangi keyakinannya pada Allah dan bahkan ia akan selalu ridha akan ketentuan-Nya.Seorang hamba ahli zikir akan tercermin pula dari ibadah kesehariannya yang dilakukan secara benar, sungguh-sungguh, dan istiqomah.
Berikut ini adalah penjelasan lebih detail dari sebagian tanda-tanda sebagai perwujudan dari seorang hamba ahli zikir yang benar.
a. Ikhlas
Ciri utama dari seorang hamba ahli zikir adalah sangat menjaga keikhlasan dari amalnya, buah dari tingkat keyakinan yang begitu mendalam kepada Allah. Ia yakin bahwa Allah-lah yang menciptakan dirinya, dan hanya Allah-lah yang menguasai segala-galanya temasuk dirinya, masa depannya, hidup dan matinya. Sehingga tujuan hidupnya sangat jelas dan pasti, yaitu menjadikan seluruh aktivitas hidupnya semata-mata sebagai pengabdian kepada Allah SWT. Semuanya dilakukan dalam rangka mengejar kasih sayang, keridhaan, dan indahnya bertatapan dengan Dzat Yang Mahadirindukan, yaitu Allah Azza wa Jalla.
Sungguh bagi pribadi seorang hamba ahli zikir akan memancarkan cahaya keikhlasan dari setiap tindakan yang dilakukannya, sangat jauh dari sifat pamrih, rekayasa, popularitas, serta menjaga diri dari sifat tamak akan kedudukan, jabatan, pujian, penghargaan, dan kerinduan balas budi. Kepuasan yang tertanam jauh di lubuk hatinya hanyalah jika amalnya diterima oleh Allah, sehingga baginya cukuplah pandangan dan balasan dari Allah saja
b. Zuhud
Karena sangat yakin akan kebesaran dan keagungan Allah, dan sangat sadar akan kecil dan sangat tiada artinya dunia ini bagi Allah SWT, maka bagi seorang hamba ahli zikir walaupun kesehariannya lekat dengan kesibukan dan gelimang duniawi namun ternyata keadaan duniawinya sangat bersahaja. Sama sekali tidak ada kebanggaan dan cinta terhadap materi, tidak tamak, tidak serakah dan sangat jauh dari bermegah-megahan, atau bahkan bergelimang menikmati kemegahan. Setiap harta duniawi yang dicari dan yang telah dimilikinya selalu diperhitungkan dengan baik agar dapat dipertanggung-jawabkan di hadapan Allah, serta dapat memberi manfaat yang besar bagi dunia dan akhirat dirinya dan juga orang lain.
Seorang hamba ahli zikir pastilah seorang ahli zuhud, yakni lebih yakin dengan apa yang ada di "tangan" Allah daripada dengan apa yang ada di tangannya. Dengan demikian seorang ahli zikir akan memiliki pribadi yang sangat khas, yakni sangat ringan dan menikmati dalam menafkahkan rezekinya, sangat dermawan, dan tidak mengenal kikir.
c. Berkepribadian tenang dan mantap
Keyakinan yang mendalam terhadap janji-janji Allah yang mustahil dipungkiri-Nya, serta tidak akan pernah meleset walau barang sedikitpun membuat kondisi mental yang sangat mantap dan stabil di dalam menghadapi situasi apa pun. Di dalam lubuk hatinya tertanam keyakinan bahwa hanya Allah-lah satu-satunya pemberi jalan keluar yang Mahaberkuasa atas segala-galanya sehingga mampu mengusir sifat was-was, gelisah, cemas terhadap urusan duniawi yang telah dijanjikan Allah.
Sabtu, 30 Juni 2012
Ada apa di bulan MUHARRAM ??
Bulan
Muharam, bulan pertama dalam kalender Hijriah. Bulan ini termasuk salah
satu dari keempat bulan haram sebagaimana difirmankan Allah SWT yang
artinya, "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua
belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan
bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) din yang lurus,
maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu,
dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun
memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta
orang-orang yang bertakwa." (At-Taubah: 36).
Empat bulan sebagaimana tersebut dalam ayat di atas adalah Muharam, Rajab, Zulkaidah, dan Zulhijah. Dalam empat bulan ini kaum muslimin diharamkan untuk berperang melawan orang kafir.
Empat bulan sebagaimana tersebut dalam ayat di atas adalah Muharam, Rajab, Zulkaidah, dan Zulhijah. Dalam empat bulan ini kaum muslimin diharamkan untuk berperang melawan orang kafir.
Bila mata bertemu mata akan datang rasa kasih.
Bila hati bertemu hati akan datang rasa sayang.
Tapi bila dahi bertemu sajadah akan terasa kebesaran Allah SWT.
Bila hati bertemu hati akan datang rasa sayang.
Tapi bila dahi bertemu sajadah akan terasa kebesaran Allah SWT.
Hari hari bersejarah bulan MUHARRAM
01 : Tahun Baru Hijriah ( 23 Februari 2004 )
01 : The supplication of Prophet Zakariyyah (p.b.u.h) accepted
01 : Battle of Dhatal Ruqqa' and the revelation of the verse of Salaatul Khawf in 6 AH
02 : Imam Husain as tiba di Karbala ( 24 Februari 2004 )
03 : Istishad Imam Husain as ( 25 Februari 2004 )
04 : Imam Hussain [A.S.]'s camp was moved from near the River Euphrates
04 : Prophet Moussa [A.S.] crossed The River Nile and Pharaoh and his army drowned
06 : 30,000 of Yazid's army arrive in Kerbala
07 : Access to Euphrates River was blocked by the enemy
09 : Yaumul Tasu'a: The Imam [A.S.] was surrounded by enemies/Eve of Ashoora
10 : Asyura / Syahid Imam Husain as - 61H ( 03 Maret 2004 )
11 : Wafat of Adam Safiyyullah [A.S.]
11 : The Prophet’s [S.W.S.] grand-daughters Zaynab and Umm Khultoum [A.S.] and his grandsons [A.S.], Imam Ali Zayn Al-Abidin [A.S.] and Imam Muhmmad Al-Baqir [A.S.] and other members of the Holy Prophet’s [S.W.S.] Ahlul Bait were shackled, taken prisoner, taken to Kufa and then to Damascus. (Ash Shams)
12 : Ziyarat Shuhada e Kerbala and the arrival in Kufa of the Ahlul Bait [A.S.]
13 : Burial of the Martyrs [A.S.] [according to one source]
16: Changing of Qibla from Baitil Maqdas to The Kaaba in Makkah, 2 AH (according to another source 17th Muharram)
17 : Changing of Qibla from Baitil Maqdas to the Kaa’ba in Makkah, 2 AH (according to another source 16th Muharram)
17 : Abraha and his army advanced on The Ka'aba to destroy it but instead were punished by Allah [S.W.T.]
25 : Syahid Imam Ali Zainal Abidin as - 95H ( 18 Maret 2004 )
Sabtu, 24 Maret 2012
Ada apa dengan Islam sehingga begitu dibenci dan dimusuhi ?
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah
- Judul diatas bukanlah isapan jempol belaka atau dikarang dikarang.
Didalam Edisi 2004 salah situs kristiani secara khusus mencantum para Muslim Tionghoa yang tergabung dalam Persatuan islam Tionghoa indonesia kedalam
Doa 40 Hari ( edisi 2004 ), yang isinya sangat self explained.Didalam Edisi 2004 salah situs kristiani secara khusus mencantum para Muslim Tionghoa yang tergabung dalam Persatuan islam Tionghoa indonesia kedalam
ACEH, NUSANTARA, DAN KHILAFAH ISLAMIYAH
Indonesia,
yang dulu dikenal dengan istilah Nusantara, merupakan negeri Muslim
terbesar di dunia Islam. Jauh sebelum merdeka dari penjajahan fisik
(militer) dan menjadi sebuah negara Indonesia, di wilayah Nusantara
telah berdiri pusat-pusat kekuasaan Islam yang berbentuk kesultanan.
Mulai dari kesultanan Aceh yang terletak di ujung barat, hingga
kesultanan Ternate di ujung timur.
Berbagai catatan sejarah membuktikan bahwa kesultanan-kesultanan Islam tersebut tidaklah berdiri sendiri, melainkan memiliki hubungan sangat erat dengan Kekhilafahan Islam, khususnya Khilafah Utsmaniyah yang berpusat di Turki. Tulisan ini akan mengulas secara ringkas beberapa bukti sejarah yang menggambarkan hubungan kesatuan antara kesultanan-kesultanan Islam di wilayah Nusantara dengan Khilafah Islamiyah.
Berbagai catatan sejarah membuktikan bahwa kesultanan-kesultanan Islam tersebut tidaklah berdiri sendiri, melainkan memiliki hubungan sangat erat dengan Kekhilafahan Islam, khususnya Khilafah Utsmaniyah yang berpusat di Turki. Tulisan ini akan mengulas secara ringkas beberapa bukti sejarah yang menggambarkan hubungan kesatuan antara kesultanan-kesultanan Islam di wilayah Nusantara dengan Khilafah Islamiyah.
Minggu, 18 Maret 2012
99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman
99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman
Dengarkan Al Quran online sambil menghayatai artikel ini
01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08. Jangan usil dengan kekayaan orang;
09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11. Jangan tamak kepada harta;
80 Tahun Dunia Menanti Khilafah
Kajian Siyasah/Khilafah Oleh : Redaksi 12 Mar 2004 - 10:25 am
(Memperingati Pembubaran Khilafah, 3 Maret 1924)
Di sepanjang abad ke-20 hingga kini, dunia yang kita diami diwarnai dengan persoalan-persoalan pelik yang tidak selesai diatasi umat manusia, sekalipun teknologi yang dimilikinya jauh lebih baik dari zaman sebelumnya. Keluarga manusia tumbuh setiap hari seperempat juta jiwa. Namun manusia tidak sama.
37 Tentara Korsel Memeluk Islam Sebelum ke Iraq
37 Tentara Korsel Memeluk Islam Sebelum ke Iraq
Sebanyak 37 tentara Korea Selatan memeluk agama Islam menjelang keberangkatnnya ke Iraq di akhir Juli tahun lalu. "Islam lebih humanistik, " ujarnya
Umat Islam Korea Selatan kini memperoleh tambahan jamaah baru setelah sekitar 37 tentara dari Negara itu menyatakan telah memeluk Islam menjelang keberangkatannya menuju Iraq.
Selasa, 07 Februari 2012
Imam Ibnul Jauzi Menghabiskan masa Mudanya Untuk Mencari Ilmu
Dia berkata di dalam kitabnya Shaidul Khatir, II:329, “Barangsiapa menghabiskan masa mudanya untuk ilmu, maka pada masa tuanya nanti ia akan memuji hasil dari apa yang telah ia tanam. Dia akan menikmati hasil karya yang telah ia himpun. Dia tidak akan menggubris hilangnya kenyamanan fisik yang ia alami, setelah ia melihat kelezatan ilmu yang telah ia raih. Disamping itu, ia juga merasakan kelezatan saat mencarinya, yang dengannya ia berharap mendapatkan apa yang ia inginkan. Bahkan, bisa jadi berbagai upaya untuk mendapatkan ilmu tersebut lebih terasa nikmat daripada hasil yang telah ia raih.
0 komentar:
Posting Komentar