Pages

Sabtu, 02 Februari 2013

Hamba Allah & Ummat Nabi Muhammad SAW



Hamba Allah
&
Ummat Nabi Muhammad SAW



          Sudah menjadi kewajiban seorang muslim memiliki dua kesadaran, kesadaran sebagai hamba Allah Ta’ala dan kesadaran sebagai umat Muhammad Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam, jika kesadaran kesadaran itu hilang dari jiwa seorang Mukmin maka tindakan dan amalan akan ngawur dan sembrono yang mengakibatkan Allah Ta’ala tidak akan memberi ganjaran apapun yang didapat hanyalah siksa.


            Kesadaran Pertama, kesadaran kita sebagai hamba Allah Ta’ala yang kita tampakkan dalam setiap aktifitas sehari-hari.
Contohnya jika kita mau makan meskipun seolah-olah padi kita tanam di sawah kita sendiri, beras kita masak sendiri maka ketika mau makan di sunnahkan berdo’a.

            Kesadaran Kedua, kesadaran sebagai ummat Rasulullah shallallaahu alaihi wassalam, kesadaran sebagia umat rasul, adalah menyadari bahwa amalan-amalan kita akan di terima oleh Allah Ta’ala dengan syarat sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallaahu alaihi wassalam. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskan konsekuensi mengenal rasul adalah menerima segala perintahnya bahwa mempercayai apa yang diberitakannya, mematuhi perintahnya, menjauhi segala larangannya, menetapkan perkara dengan syari’at dan ridha dengan putusannya.

            Ingatlah banyak dari kaum Muslimin, yang menyalahi man-haj Rasulullah, dengan mengatasnamakan islam. Dan kebanyakan mereka tidak mengetahui bahwa perbuatan semacam itu menjadi tertolak karena tidak sesuai dengan sunnah Nabi. Misalnya mereka menyalahi man-haj dakwah Salafus Shalih, Contohnya berdakwah dengan musik, nada da dakwah, sandiwara, fragmen, cerita-cerita, wayang dan lain-lain.

            Demikianlah dua kesadaran itu harus di ingat setiap saat karena merupakan sumber petunjuk dalam kehidupan. Dengan menyadari dua kesadaran yaitu menjalankan syariat sesuai man-haj ahlul hadist tanpa tercampur bid’ah dan kesyirikan. Dengan demikian mengikuti man-haj Rasulullah Shallallaahu alaihi wassalam dan man-haj para sahabat sesudahnya yaitu Al-Qur’an yang diturunkan Allah Ta’ala kepada Rasulnya, yang beliau jelaskan kepada para sahabatnya dalam hadist-hadist shahih demikianlah dua kesadaran itu harus diingat setiap saat, yaitu kesadaran menegakkan kalimah tauhid berdasarkan man-haj ahlul hadist dan memerintahkan ummat islam agar dalam berpegang teguh kepada keduanya.

0 komentar:

Posting Komentar