Hamba Allah
&
Ummat Nabi Muhammad SAW
Sudah menjadi kewajiban seorang muslim
memiliki dua kesadaran, kesadaran sebagai hamba Allah Ta’ala dan kesadaran
sebagai umat Muhammad Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam, jika kesadaran
kesadaran itu hilang dari jiwa seorang Mukmin maka tindakan dan amalan akan
ngawur dan sembrono yang mengakibatkan Allah Ta’ala tidak akan memberi ganjaran
apapun yang didapat hanyalah siksa.
Kesadaran
Pertama, kesadaran kita sebagai hamba Allah Ta’ala yang kita tampakkan
dalam setiap aktifitas sehari-hari.
Contohnya
jika kita mau makan meskipun seolah-olah padi kita tanam di sawah kita sendiri,
beras kita masak sendiri maka ketika mau makan di sunnahkan berdo’a.
Kesadaran
Kedua, kesadaran sebagai ummat Rasulullah shallallaahu alaihi wassalam,
kesadaran sebagia umat rasul, adalah menyadari bahwa amalan-amalan kita akan di
terima oleh Allah Ta’ala dengan syarat sesuai dengan sunnah Rasulullah
shallallaahu alaihi wassalam. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
menjelaskan konsekuensi mengenal rasul adalah menerima segala perintahnya bahwa
mempercayai apa yang diberitakannya, mematuhi perintahnya, menjauhi segala
larangannya, menetapkan perkara dengan syari’at dan ridha dengan putusannya.
Ingatlah
banyak dari kaum Muslimin, yang menyalahi man-haj Rasulullah, dengan mengatasnamakan
islam. Dan kebanyakan mereka tidak mengetahui bahwa perbuatan semacam itu
menjadi tertolak karena tidak sesuai dengan sunnah Nabi. Misalnya mereka
menyalahi man-haj dakwah Salafus Shalih, Contohnya berdakwah dengan musik, nada
da dakwah, sandiwara, fragmen, cerita-cerita, wayang dan lain-lain.
Demikianlah
dua kesadaran itu harus di ingat setiap saat karena merupakan sumber petunjuk
dalam kehidupan. Dengan menyadari dua kesadaran yaitu menjalankan syariat
sesuai man-haj ahlul hadist tanpa tercampur bid’ah dan kesyirikan. Dengan
demikian mengikuti man-haj Rasulullah Shallallaahu alaihi wassalam dan man-haj
para sahabat sesudahnya yaitu Al-Qur’an yang diturunkan Allah Ta’ala kepada
Rasulnya, yang beliau jelaskan kepada para sahabatnya dalam hadist-hadist
shahih demikianlah dua kesadaran itu harus diingat setiap saat, yaitu kesadaran
menegakkan kalimah tauhid berdasarkan man-haj ahlul hadist dan memerintahkan
ummat islam agar dalam berpegang teguh kepada keduanya.
0 komentar:
Posting Komentar