Membumikan Dakwah
Islam tegak dan terus berkembang
karena ditopang oleh perjuangan para pejuang dakwah. Sejak masa Rasulullah,
dilanjutkan para sahabat, dan generasi tabi’in hingga kini, Islam tumbuh dan
menyebar ke seluruh penjuru dunia melalui jalan dakwah. Ibarat lentera, jalan
dakwah adalah media yang membuat Islam mampu menerangi dunia dengan kebenaran
dan kemuliaan. Oleh karena itu, jalan dakwah menjadi salah satu ajaran utama
dalam Islam, sebagaimana firman Allah, “Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang Ma’ruf dan
mencegah dari yang mungkar, merekalah oang yang beruntung.” (Qs. Ali-Imran :
104)
Yang menarik, Rasulllah telah
memberi contoh bahwa kegiatan dakwah tidak hanya dilakukan dengan cara
menyebarkan pemahaman tentang keimanan dengan menyuruh berbuat Ma’ruf dan
menghindari yang Mungkar. Rasulullah memberi teladan dakwah dengan melalui
perilaku dan perbuatan. Rasulullah berhasil mengubah masyarakat jahiliyah
menjadi umat terbaik sepanjang zaman melalui dakwah yang ‘lengkap’. Artinya,
Rasulullah melakukan tarbiyah dengan memberi ilmu dan pemahaman tentang
keislaman, namun sekaligus juga memberi teladan dalam praktek kehidupan nyata.
Teladan dari Rasulullah tentu teladan yang sempurna sebagaimana Allah telah
berfirman,“Sesungguhnya telah ada ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yamg ,mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Qs. Al- Ahzab: 21).
Ada keinginan untuk lebih membumikan
kegiatan dakwah agar sesuai dengan kebutuhan umat. Artinya, dakwah tidak hanya
berhenti pada tataran penyebaran ilmu dan pemahaman melalui sekolah, mimbar,
majelis, media cetak atau yang lainnya, tetapi kegiatan dakwah juga diwujudkan
dalam bentuk dakwah bil hal yang lebih menyentuh kehidupan umat. Dakwah bil hal
tidak berarti tanpa ucapan lisan & tulisan, akan tetapi lebih ditekankan
pada sikap, perilaku dan kegiatan-kegiatan nyata yang secara interaktif
mendekatkan masyarakat pada kebutuhannya, yang secara langsung atau tidak
langsung dapat mempengaruhi peningkatan kualitas keimanannya.
Seperti telah di contohkan Rasulullah maka
kegiatan dakwah akan lebih efektif dan optimal dengan cara memadukan antara
dakwah bi al lisan dan bi al hal. Kedua sama pentingnya, namun perlu metode dan
model yang tepat untuk memadukan. Perpaduan ini akan membuat umat yang menjadi
sasaran dakwah semakin kokoh dan kuat imannya dengan bekal ilmu dan pemahaman
yang memadai, namun sekaligus juga menjadi semakin berdaya dan mampu dalam
mensyiasati berbagai problema kehidupan. Kegiatan dakwah juga menjadi semakin
menarik karena selalu terkait dengan kepentingan dan kebutuhan umat.
Patut mendapat
apresiasi tinggi keterlibatan beberapa lembaga dakwah yang secara konsisten dan
terpadu mengembangkan dakwah bil hal dalam berbagai bentuk kegiatan. Dengan
melibatkan banyak umat, mereka melalkukan berbagai kegiatan nyata untuk lebih
peduli pada saudara-saudara mereka yang lain. Mereka membangun masjid, menyantuni
anak yatim, member makan bagi kaum miskin, memberi bantuan modal usaha, dan
berbagai kegiatan lainnya. Disela acara tersebut mereka juga memberi bekal ilmu
dan pemahaman tentang keislaman. Sungguh dakwah seperti ini akan lebih memberi
manfaat bagi umat dan kebesaran Islam.
0 komentar:
Posting Komentar