Teladan
Dakwah Rasulullah
Jejak
sejarah Nabi Muhammad Saw. Dalam menyampaikan dakwahnya menunjukkan, beliau
tidak hanya bertabligh, mengajar, mendidik dan membimbing, tetapi juga sebagai
uswatun hasanah. Beliau juga memberikan contoh dalam kehidupan, sangat
memperhatikan dan memberikan arahan dalam kehidupan social, ekonomi, politik,
dan berbagai aspek kehidupan umat. Beliau adalah teladan ideal praktek dakwah
yang mampu membangun peradaban umat, sebagai mana ditegaskan dalam Al-Qur’an,
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri
tauladan yang baik bagi kamu, yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan menemui
Allah dan Hari Akhir dan mengingat Allah sebanyak-banyaknya” (Qs. Al-Ahzab:21).
Dakwah
Nabi dalam periode Mekkah misalnya, penuh dengan pengorbanan baik raga, harta
benda, bahkan jiwanya terancam akibat percobaan pembunuhan. Yang lebih berat,
Rasulullah juga mendapat serangan fitnah berupa ejekan, cemooh, cerca,
penderitaan karena dikucilkan dan sebagainya. Demikian pula dalam periode
Madinah para sahabatdan para pengikut Nabi, harus bekerja keras dalam berbagai
sektor kehidupan sosial, ekonomi, dan sebagainya, sementara orang-orang
kaum Anshor sebagian memberikan tanahnya, ternaknya, hartanya, kepada
orang-orang Muhajirin yang telah kehabisan bekal.
Keteladanan
Rasulullah dalam dakwah bil hal bisa dilihat dari kepribadian dan akar
sosiologisnya yang kuat menempa beliau menjadi seorang pemimpin yang dengan
senang hati berpartisipasi dalam melaksanakan segala urusan. Ia benar-benar
memimpin, bukan hanya memerintah. Pengalaman telah membuatnya tidak sungkan
untuk melakukan apa pun yang perlu dilakukan. Sejarah mencatat bahwa Muhammad
menanggung derita seperti derita yang dialami oleh pendukungnya dalam
menyebarkan Islam. Sejarah juga melaporkan bahwa ia bersama-sama pengikutnya
turun langsung dalam peperangan, merasa pahit getir dan pedihnya terkena
tikaman pedang dan tombak musuh.
Di
balik kebesarannya yang tanpa tanding, Muhammad adalah seorang yang dengan
senang hati mengerjakan pekerjaan kecil (seperti memperbaiki sandal atau
menambal baju) yang tak terbayangkan dikerjakan oleh keebanyakan pemimpin masa
sekarang. Ia memimpin tidak hanya dengan memberitahu apa yang harus dilakukan,
tetapi menunjukkan dan melakukannya bersama-sama mereka yang dipimpinnya.
0 komentar:
Posting Komentar